Minggu, 27 Mei 2018

3rd Assignment

1. EMBEDDED QUESTIONS
Embedded question merupakan salah satu materi dalam Bahasa Inggris yang membahas tentang jenis “question” atau “pertanyaan” yang bisa kita gunakan dalam dalam percakapan sehari hari.
Berikut ini adalah susunan embedded question:
Formula Embedded Question
I wonder
Could you tell me
Do you know
Can you remember
Let’s ask
We need to find out
I’d like to know
Could you tell me
I’m not sure
Would you mind explaining




 + WH Question (What, when, where, why, what time, how,  which, etc)





+ Subject + Verb

Aturan Embedded Question
Berikut beberapa aturan embedded question disertai contoh kalimatnya :

 1. Tipe petanyaan ini berbeda dengan interrogative sentence “biasa” direct question- yang verb muncul sebelum subject ( inverted word order). Embedded question biasanya tersusun dengan pola subject mendahului verb.

Contoh Direct Question
Contoh Embedded Question
Where does she live ?
(Dimana dia tinggal? )
Can you tell me where she lives?
(Dapatkah kamu mengatakan pada saya dimana dia tinggal? )
Can you lend me a car ?
(Dapatkah kamu meminjamkan saya mobil? )
I wonder if you could lend me a car.
(Saya ingin tahu apakah kamu dapat meminjamkan saya mobil. )
Is she tired all the time?
(Apakah dia lelah sepanjang waktu? )
I wanted to know if she is tired all the time.
(Saya ingin tahu apakah dia lelah sepanjang waktu. )

2. Embedded question diakhiri oleh question mark ( tanda tanya ) jika merupakan bagian dari interrogative sentence, atau diakhiri dengan full stop (titik) jika merupakan bagian dari statement.

Contoh Direct Question
Contoh Embedded Question
Why did she leave work without saying anything ?
(Mengapa dia meninggalkan pekerjaan tanpa mengatakan apapun ? )
Di dalam interrogative dentence

Do you have any idea why she left work without saying anything
(Apakah kamu punya ide mengapa dia meninggalkan pekerjaan tanpa mengataka  apapun ? )
Di dalam declarative statement

I have no idea why she left work without saying anything.
(Saya tidak punya ide mengapa dia meninggalkan pekerjaan tanpa mengatakan apapun? )

3. If, whether, atau whether or not digunakan jika tidak ada question words ( where, why, who, what, when, how )

Contoh Direct Question
Contoh Embedded Question
Can he drive an automatic car ?
(Dapatkah dia mengemudi mobil matic. )
Do you know if he can drive an automatic car?
(Aakah kamu tahu dia dapat mengemudi mobil matic? )
Do you know whether he can drive an automatic car?
Doyou know whether or not car drive an automatic car ?
(Dia dapat mengemudi mobil matic atau tidak? )

4. Contraction tidak digunkan di akhir kalimat.

Contoh Direct Question
Contoh Embedded Question
Who is he ?
(Siapakah dia? )
Do you know he is ?
(Apakah kamu tahu dia siapa ? )





2. Conditional Sentences Type 0, 1, 2, 3
Conditional Sentence adalah complex sentence ( kalimat majemuk ) yang berbentuk dari subordinate clause yang diawali dengan subordinate conjunction if berupa condition ( syarat ) dan main clause berupa result/ consequence ( hasil )
Ada 4 tipe conditional sentence yang bias digunakan yaitu ;
Conditional pada Tipe 1 ( Mungkin dipenuhi )
Conditional pada Tipe 2 ( Tidak atau hampir tidak mungkin dipenuhi )
Conditional pada Tipe 3 (Tidak  mungkin dipenuhi (unreal ) )
Conditional pada Tipe 0 ( Selalu terwujud karena merupakan scientific fact/ kebenaran ilmiah )

Rumus Conditional Sentence
Rumus Umum
Secara umum, rumus kalimat pengandaian ini adalah sebagai berikut:
If + condition, sedult/ consequence
atau tanpa tanda koma :
Result/consequence + if + condition

Pengertian Zero Conditional
Zero conditional atau conditional sentence type 0 adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) selalu terwujud karena merupakan scientific fact (kebenaran ilmiah) atau general truth (kebenaran umum) yang merupakan habitual activity (kebiasaan).
Rumus zero conditional adalah sebagai berikut.
If di awal kalimat :
If/when + condition, result/consequence
If/when + simple present, simple present
If di tengah kalimat :
Result/consequence + if/when + condition
Simple present+if/when+ simple present

Contoh Kalimat Zero Conditional
Kalimat
Contoh kalimat Conditional Sentence Tipe 2




+
If I sleep late, I am sleepy at work. [habitual activity]
(Jika saya tidur terlambat, saya mengantuk di tempat kerja.)

If you dry fruits or vegetables, they lose their nutrient and calorie.
(Jika kamu mengeringkan buah atau sayuran, mereka kehilangan nutrisi dan kalori.)


-
If one doesn’t drink after doing exercise, one gets dehydrated.
(Jika orang tidak minum setelah berlatih, orang bakal dehidrasi.)

?
If we burn paper, does it become ash?
(Jika kita membakar kertas, itu menjadi debu?)

Pengertian Conditional Sentence Tipe 1
Conditional Sentence Tipe 1 atau first conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) memiliki kemungkinan untuk terwujud di masa depan karena condition-nya realistik untuk dipenuhi.
Rumus Conditional Sentence Tipe 1 
If di awal kalimat : 
If + Condition, result/consequence
If + simple present, ( will + bare infinitive)/ imperative
If di tengah kalimat 
Result/consequence + if + condition
( Will + bare infinitive)/ imperative + if + simple present

Contoh kalimat conditional sentence Tipe 1
Kalimat
Contoh Kalimat conditional sentence tipe 1
(+)
If I have free time, I will go swimming.
(Jika saya punya waktu luang, saya akan pergi berenang )

If the bell ring’s I’ll go home
(Jika bel berbunyi, saya akan pulang kerumah)

If you meet Andy, ask him to call me. [imperative]
(Jika kamu bertemu Andy, minta dia hubungi saya )
(-)
If you don’t finish your homework, you teacher will be angry
(Jika kamu tidak menyelesaikan pekerjaan rumahmu, gurumu akan marah)

If he doesn’t come, I won’t be angry./ Unless he comes, I won’t be angry
(Jika kamu tidak datang, saya tidak akan marah)

If he comes, I wont be angry
(Jika dia datang, saya tidak akan marah)
(?)
If they invite you, will you come
(jika mereka mengundangmu, akankah kamu datang

Pengertian Conditional Sentence Tipe 2
Conditional sentence tipe 2 atau second conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence ( hasil ) dari condition ( syarat ) tidak memiliki atau hanya sedikit kemungkinan untuk terwujud karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi di masa sekarang ( present unreal situation ) atau condition-nya sulit untuk dipenuhi di masa depan ( unlikely to happen ).
Rumus Conditional Sentence Tipe 2
If di awal kalimat :
If + Condition, result/consequence
If + simple past, would/could/might + bare infinitive
If ditengah kalimat:
Result/consequence + if + condition
Would/could/might + bare infinitive/ imperative + if + simple past

Negatif if + condition
Rumus : if... not dapat digantikan dengan unless.
Were Menggantikan Was
Pada conditional sentence tipe 2, were digunakan menggantikan was meskipun subjek yang digunakan merupakan 3rd person pronoun (she, he, it) maupun kata benda tunggal. Hal ini untuk menunjukkan bahwa pengandaiannya benar-benar hanya berupa khayalan semata karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi (present unreal situation).

 Contoh kalimat Conditional Sentence Tipe 2
Kalimat
Contoh kalimat Conditional Sentence Tipe 2








+
If it rained tomorrow, I would sleep all day.
(Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.)


Fakta:
but I don’t have much hope it will rain (tapi saya tidak punya cukup keyakinan bahwa besok akan hujan)

If Nisa studied hard, she would pass.
(Jika Nisa belajar keras, dia akan lulus.)

Fakta:
but Nisa doesn’t study hard (tapi Nisa tidak belajar keras.)


-
If Nisa studied hard, she wouldn’t fail.
(Jika Nisa belajar keras, dia tidak akan gagal.)

If Nisa didn’t study hard, she would fail. atau Unless Nisa studied hard, she would fail.
(Jika Nisa tidak belajar keras, dia akan gagal.)

?
If Nisa studied hard, would she pass?

If you were a millionaire, would you donate my money to charity?

Pengertian Conditional Sentence Tipe 3
Conditional sentence tipe 3 atau third conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak ada kemungkinan terwujud karena condition-nya harus sudah dipenuhi di masa lalu.
Rumus Conditional Sentence Tipe 3
If di awal kalimat :
If + Condition, result/consequence
If + pldast perfect would/should/cou/might have + past participle
If di tengah kalimat :
Result/consequence + if + condition
Would/could/might have + past participle + past perfect

 Contoh kalimat Conditional Sentence Tipe 3
Kalimat
Contoh kalimat Conditional Sentence Tipe 2








+
If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)

Fakta:
but you didn’t remember
(tapi kamu tidak ingat)

If I had given the interviewer really good answers, I might have got a higher position than you.
(Jika saya memberi jawaban yang benar-benar bagus ke pewawancara, saya mungkin memdapatkan posisi yang lebih tinggi dari kamu.)

Fakta:
but I didn’t give really good answers
(tapi saya tidak memberikan jawaban yang benar-benar bagus)


-
If the waitress had been careful, she wouldn’t have broken many plates.
(Jika pelayan tersebut hati-hati, dia tidak akan memecahkan banyak piring.)

Fakta:
but the waitress wasn’t careful
(tapi pelayan tersebut tidak hati-hati)



?
If he had asked you for forgiveness, would you have forgiven him?
(Jika dia meminta maaf kepadamu, akankah kamu memaafkannya?)

Fakta:
but he didn’t ask you for forgiveness
(tapi dia tidak meminta maaf)

3. COMPARISONS
Comparison (kalimat perbandingan) adalah kalimat yang digunakan untuk membandingkan dua noun atau lebih. Comparison pada umumnya dibuat dengan menggunakan adjective (kata sifat) atau adverb (kata keterangan) dan kadang-kadang dengan menggunakan noun.
Tipe kalimat perbandingan ada tiga, yaitu: equal comparisonscomparative, dan superlative.
Equal comparison
Equal comparison menyatakan bahwa hal yang dibandingkan adalah sama (tidak berbeda). Polanya adalah sebagai berikut:
S + verb + as +
Adjective
adverb
+  As +
Noun
pronoun
Contoh:
1.                   Dadang is as tall as I. (Dadang sama tingginya dengan saya).
2.                  Is a rose as fragrant as a jasmine? (Apakah sekuntum mawar sama harumnya dengan sekuntuk melati?).
3.                  Dedi sings as well as his wife. (Dedi bernyanyi sama baiknya dengan istrinya)
4.                   Does Michael Schumacher drive as fast as Valentino Rossi? (Apakah Michael Schumacher mengendarai (mobil) sama cepatnya dengan Valentino Rossi?
Note:
·                      Bentuk pronoun yang digunakan setelah as adalah subject pronoun (yaitu: I, you, they, we, he, she, it). Walaupun dalam conversation, object pronoun sering digunakan, tetapi dalam standard written English, object pronoun (yaitu: me, them, us, him, her) tidak boleh digunakan.
Contoh:
1.                   Joni is as clever as she. (Joni sama pintarnya dengan dia). INCORRECT jika, Joni is as clever as her.
2.                  My brother is as naughty as they. (Kakak saya sama jahilnya dengan mereka). INCORRECT jika, My brother is as naughty as them.
3.                  You study as frequently as he. (Kamu belajar sama seringnya dengan dia). INCORRECT jika, You study as frequently as him.
·                     Dalam kalimat negatif,  so juga dapat digunakan sebelum adjective atau pronoun; Dalam hal ini, so menggantikan as yang di awal.
Contoh:
1.                   Joni is not as clever as she = Joni is not soclever as she. (Joni tidak sepintar dia).
2.                  My brother is not as naughty as they = My brother is not so naughty as they. (Kakak saya tidak sejahil mereka).
3.                  You don’t study as frequently as he = You don’t study so frequently as he. (Kamu belajar tidak sesering dia).
Selain pola di atas, equal comparison juga dapat dinyatakan dengan menggunakan pola berikut:

S + verb + the same +  noun + as +
Noun pronoun
Untuk mengaplikasikan pola ini, nouns harus sinkron dengan adjectivenya. Hafalkan adjectives dan nouns-nya pada tabel berikut:
Adjective
Noun
heavy, light (berat, ringan)
wide, narrow (lebar, sempit)
deep, shallow (dalam, dangkal)
long, short (panjang, pendek)
big, small (besar, kecil)
High/tall, short (tinggi, pendek)
Weight (berat)
Width (luas)
Depth (kedalaman)
Length (panjang)
Size (ukuran)
Height (tinggi)
Contoh:
1.                   Budi is the same weight as she = Budi is as heavy as she. (Budi sama beratnya dengan dia.
2.                  My teacher is the same height as my brother = My teacher is as tall as my brother. (Guru saya setinggi kakak saya).
3.                  Your well is the same depth as yours = Your well is as deep as yours.  (Sumurmu sedalam sumur saya).
4.                  My father’s land is the same width as your father’s = My father’s land is as wide as your father’s. (Lahan bapak saya seluas lahan bapakmu).
5.                  These trees are the same as those. (Pohon-pohon ini sama dengan pohon-pohon itu).
6.                  Canadian speaks the same language as American does. (Orang Kanada berbicara bahasa yang sama dengan orang Amerika).
 Note:  Untuk menyatakan tidak sama dengan(kebalikan dari the same as), gunakan different from. INCORRECT jika menggunakan  different than.
Contoh:
1.                   These trees are different from those. (Pohon-pohon ini berbeda dengan pohon-pohon itu).
2.                  Indonesian speaks  different language from American does. (Orang Indonesia berbicara bahasa yang berbeda dengan orang Amerika).
Unequal Comparison
Kebalikan dari equal comparison adalah unequal comparison. Unequal comparison digunakan untuk membandingkan 2 hal  atau lebih, dan hal yang dibandingkan tersebut tidak sama.
Ada dua tipe unequal comparison, yaitu:
1.                   Comparative (kalimat perbandingan tingkat II), jika hal yang dibandingkan adalah dua (2).
2.                  Superlative (kalimat perbandingan tingkat III), jika hal yang dibandingkan adalah lebih dari dua.
Tulisan ini khusus membahas cara membuat kalimat comparative (atau kalimat perbandingan tingkat II), termasuk multiple number comparison dan double comparison, plus contohnya masing-masing.
Comparative
Dalam membuat kalimat comparative, perhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
1.                   Tambahkan -er di akhir adjective jika adjective tersebut hanya memiliki 1 atau 2 suku kata. Contoh: sooner (lebih awal), quieter (lebih sunyi), thicker (lebih tebal), dll.
2.                  Gunakan more + adjective jika adjective tersebut memiliki 3 suku kata atau lebih. Contoh: more beautiful (lebih cantik), more important (lebih penting), more believable (lebih dapat dipercaya), dll.
3.                  Gunakan more + adjective jika adjective tersebut memiliki akhiran –ful, –ish, –ous. Contoh: more successful (lebih sukses), more foolish (lebih bodoh), more cautious (lebih hati-hati), dll.
4.                  Gunakan more + adjective jika verb3 atau gerund digunakan sebagai adjective.  Contoh: more bored (lebih bosan), more tired (lebih lelah), more interested (lebih tertarik), more interesting (lebih menarik), more challenging (lebih menantang), dll
5.                   Untuk adjective yang memiliki 1 suku kata, jika diakhiri dengan satu konsonan (kecuali x, y, dan z) dan konsonan tersebut diawali dengan satu vowel (huruf hidup),   gandakan konsonan terakhir kemudian tambahkan er. Contoh: hot – hotter (lebih panas), red – redder (lebih merah), big -bigger (lebih besar), dll.
6.                  Jika adjective diakhiri dengan konsonan y, ganti y dengan i kemudian tambahkan er. Contoh: happy – happier (lebih bahagia), dry – drier (lebih kering), pretty – prettier (lebih cantik).
7.                  Hafalkan irregular comparative dan superlative (kata sifat yang berubah secara tidak beraturan) berikut:
Adjective
Comparative
Superlative
good (baik)
well (dengan baik)
bad (jelek)
badly (dengan jelek)
far (jauh)
far (jauh)
many (banyak)
much (banyak)
better (lebih baik)
better (dengan lebih baik)
worse (lebih jelek)
worse (dengan lebih jelek)
farther (lebih jauh)
further (lebih jauh)
more (lebih banyak)
more (lebih banyak)
best (terbaik)
best (dengan terbaik)
worst (terjelek)
worst (dengan terjelek)
farthest (terjauh)
furthest (terjauh)
most (terbanyak)
most (terbanyak)
Note: Akhiran -er memiliki arti yang sama dengan more; Keduanya tidak boleh digunakan secara bersamaan. INCORRECT jika  menuliskan: more better, more prettier, more hotter, etc.
Pola untuk unequal comparison adalah sebagai berikut:



S + verb/be
adjective + er)
(adverb + er)
(more + adjective/adverb)
(less + adjective/adverb)


Than


Noun
Subject Pronoun
Note:
1.                   Hanya ada beberapa adverb yang bisa ditambahkan –er, yaitu: fast – faster (dengan lebih cepat), soon – sooner (dengan lebih awal), hard – harder (dengan lebih keras/giat), late – later (lebih belakangan).
2.                  Pada umumnya adverb dibuat dengan menambahkan –ly pada adjective (i.e. adjective+ly). Dalam hal ini,  gunakan more + adverb. Contoh: more carefully (dengan lebih hati-hati), more loudly (dengan lebih nyaring), more cunningly (dengan lebih cekatan), etc.
3.                  Gunakan subject pronoun setelah than.
Contoh:
1.                   Your grade is higher than mine. (Nilai kamu lebih tinggi dari nilai saya).
2.                  Today is hotter than yesterday. (Hari ini lebih panas dari kemarin).
3.                  This sofa is more comfortable than the other one. (Sofa ini lebih nyaman dengan sofa yang satunya lagi).
4.                  He speaks English more fluently than I.  (Dia berbicara bahasa Inggris lebih fasih dari saya).
5.                  Nowadays, being a good person is less important than being a rich man. (Belakangan ini, menjadi orang baik kalah penting daripada menjadi orang kaya).
6.                  Your idea is more interesting than mine. (Ide kamu lebih menarik dibandingkan dengan ide saya).
7.                  She was more interested in studying speaking than learning grammar. (Dia dulu lebih tertarik belajar speaking dibanding belajar tata bahasa).
Tingkat perbandingan dalam unequal comparison dapat dipertegas dengan menambahkan far atau much, seperti pada pola berikut:
S + verb
far
much
(adjective + er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less + adverb)
than
Noun
Subject Pronoun
Contoh:
1.                   Toni’s car is far more expensive thanmine. (Mobil Toni jauh lebih mahal dibandingkan dengan mobil saya)
2.                  Today is far hotter than yesterday. (Hari ini jauh lebih panas dibandingkan dengan kemarin)
3.                  This sofa is far more comfortable than the other. (Sofa ini jauh lebih nyaman dengan sofa satunya lagi).
4.                  He speaks English far more fluently than I.  (Dia berbicara bahasa Inggris jauh lebih fasih dibandingkan dengan saya)
5.                  A tiger runs much faster than a rabbit. (Seekor harimau lari jauh lebih cepat dibandingkan dengan seekor kelinci).
Noun juga dapat digunakan dalam comparison. Determiners yang digunakan tergantung pada apakah nouns dapat dihitung atau tidak. Gunakan many atau few jika diikuti oleh countable nouns, dan gunakan much atau little jika diikuti oleh uncountable noun.
S + verb + as
many
much
little
few
noun + as
Noun
Subject Pronoun
Multiple number comparison
Perbandingan dengan menggunakan multiple number, seperti a half (separuh), twice atau two times (dua kali), trice atau three times (tiga kali), five times (5 kali), dst, mengikuti pola berikut:
S + verb + multiple number + as
much
many
noun + as
Noun
Subject Pronoun
Ingat: much diikuti oleh non-countable noun, sedangkan many diikuti oleh countable noun.
Contoh:
1.                   Taufik Higayat has won three times as many champioships as Sony Dwi Kuncoro. (Taufik Hidayat telah memenangkan kejuaraan 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan Sony Dwi Kuncoro).
2.                  My friend has a half as many CDs as I. (Jumlah CD yang dimiliki teman saya adalah setengah dari jumlah CD yang saya punya).
3.                  Canada has a thousand times as much fresh water as Indonesia. (Canada punya air tawar 1000 kali lebih banyak dibandingkan dengan Indonesia).
Double comparison
Dalam double comparison, baik main clause (pokok kalimat) maupun subordinate clause (anak kalimat) menggunakan comparative (unequal comparison). Perhatikan pola berikut:

The
(adjective+er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less +adverb)
S +verb, the
(adjective+er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less +adverb)
S + verb
Contoh:
1.                   The longer the durian tree grows, the better it produces. (Semakin lama pohon durian itu tumbuh, semakin baik dia berproduksi).
2.                  The higher the oil price is, the more miserable the Indonesian people are. (Semakin tinggi harga minyak, semakin menderita penduduk Indonesia).
3.                  The more frequently we study, the higher our grades will be. (Semakin sering kita belajar, akan semakin tinggi nilai kita).

Dalam unequal comparison, kata than dapat diganti dengan phrase of the two, dengan mengikuti pola berikut:
S + verb + the
(adjective+er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less +adverb)
of the two + (plural noun)
Note: Phrase of the two + (plural noun) juga dapat diletakan sebelum main clause, tetapi jangan lupa menyisipkan tanda koma. setelah phrase tersebut. Plural noun bersifat optional (bisa ada bisa juga tidak ada). Plural noun biasanya dihilangkan jika pembaca atau lawan bicara sudah tahu apa yang dibandingkan.
Contoh:
1.                   Robby is the bigger of the two dogs. (Robby lebih besar dari kedua anjing tersebut). Karena yang dibandingkan sudah diketahui oleh lawan bicara, kata dogs setelah phrase of the two dapat dihilangkan, sehinga kalimatnya menjadi : Robby is the bigger of the two.
2.                  Of the two students, Rommy is the smarter. (Dari kedua siswa tersebut, Rommy lebih pintar). = Of the two, Rommy is thesmarter.
3.                  Of the two, this book is the easier to study. (Dari kedua (buku), buku ini lebih gampang dipelajari).
Source :