1. EMBEDDED QUESTIONS
Embedded
question merupakan salah satu materi dalam Bahasa Inggris yang membahas tentang
jenis “question” atau “pertanyaan” yang bisa kita gunakan dalam dalam
percakapan sehari hari.
Berikut ini adalah
susunan embedded question:
Formula Embedded Question
I wonder
Could you tell me Do you know Can you remember Let’s ask We need to find out I’d like to know Could you tell me I’m not sure Would you mind explaining |
+ WH Question (What, when,
where, why, what time, how, which, etc)
|
+ Subject + Verb
|
Aturan Embedded Question
Berikut beberapa
aturan embedded question disertai contoh kalimatnya :
1.
Tipe petanyaan ini berbeda dengan interrogative sentence “biasa”
direct question- yang verb muncul sebelum subject ( inverted word order).
Embedded question biasanya tersusun dengan pola subject mendahului verb.
Contoh Direct Question
|
Contoh Embedded Question
|
Where does she live ?
(Dimana dia tinggal? )
|
Can you tell me where she
lives?
(Dapatkah kamu mengatakan pada saya dimana dia tinggal? ) |
Can you lend me a car ?
(Dapatkah kamu meminjamkan saya
mobil? )
|
I wonder if you could lend
me a car.
(Saya ingin tahu apakah kamu dapat
meminjamkan saya mobil. )
|
Is she tired all the time?
(Apakah dia lelah sepanjang waktu?
)
|
I wanted to know if she is
tired all the time.
(Saya ingin tahu apakah dia lelah
sepanjang waktu. )
|
2.
Embedded question diakhiri oleh question mark ( tanda tanya )
jika merupakan bagian dari interrogative sentence, atau diakhiri dengan full
stop (titik) jika merupakan bagian dari statement.
Contoh Direct Question
|
Contoh Embedded Question
|
Why did she leave work without
saying anything ?
(Mengapa dia meninggalkan
pekerjaan tanpa mengatakan apapun ? )
|
Di dalam interrogative dentence
Do you have any idea why
she left work without saying anything
(Apakah kamu punya ide mengapa dia
meninggalkan pekerjaan tanpa mengataka apapun ? )
|
Di dalam declarative statement
I have no idea why she
left work without saying anything.
(Saya tidak punya ide mengapa dia
meninggalkan pekerjaan tanpa mengatakan apapun? )
|
3. If, whether, atau whether or not
digunakan jika tidak ada question words ( where, why, who,
what, when, how )
Contoh Direct Question
|
Contoh Embedded Question
|
Can he drive an automatic car ?
(Dapatkah dia mengemudi mobil
matic. )
|
Do you know if he can
drive an automatic car?
(Aakah kamu tahu dia dapat
mengemudi mobil matic? )
|
Do you know whether he can
drive an automatic car?
|
|
Doyou know whether or not
car drive an automatic car ?
(Dia dapat mengemudi mobil matic
atau tidak? )
|
4. Contraction tidak
digunkan di akhir kalimat.
Contoh
Direct Question
|
Contoh
Embedded Question
|
Who is
he ?
(Siapakah
dia? )
|
Do you
know he is ?
(Apakah
kamu tahu dia siapa ? )
|
2. Conditional Sentences Type 0, 1,
2, 3
Conditional Sentence adalah complex
sentence ( kalimat majemuk ) yang berbentuk dari subordinate
clause yang diawali dengan subordinate conjunction if berupa
condition ( syarat ) dan main clause berupa result/
consequence ( hasil )
Ada 4 tipe conditional sentence yang
bias digunakan yaitu ;
Conditional pada Tipe 1 ( Mungkin
dipenuhi )
Conditional pada Tipe 2 ( Tidak atau
hampir tidak mungkin dipenuhi )
Conditional pada Tipe 3 (Tidak
mungkin dipenuhi (unreal ) )
Conditional pada Tipe 0 ( Selalu
terwujud karena merupakan scientific fact/ kebenaran ilmiah )
Rumus Conditional Sentence
Rumus Umum
Secara umum, rumus kalimat
pengandaian ini adalah sebagai berikut:
If + condition, sedult/
consequence
|
atau tanpa tanda koma :
Result/consequence + if +
condition
|
Pengertian Zero Conditional
Zero
conditional atau conditional sentence type 0 adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil)
dari condition (syarat) selalu terwujud karena
merupakan scientific fact (kebenaran ilmiah) atau general
truth (kebenaran umum) yang merupakan habitual activity (kebiasaan).
Rumus zero
conditional adalah sebagai berikut.
If di awal kalimat :
If/when + condition,
result/consequence
|
If/when + simple present, simple
present
|
If di tengah kalimat :
Result/consequence + if/when +
condition
|
Simple present+if/when+ simple
present
|
Contoh Kalimat Zero Conditional
Kalimat
|
Contoh kalimat Conditional
Sentence Tipe 2
|
+
|
If I sleep late, I am sleepy at
work. [habitual activity]
(Jika saya tidur terlambat, saya mengantuk di tempat kerja.)
If you dry fruits or vegetables,
they lose their nutrient and calorie.
(Jika kamu mengeringkan buah atau sayuran, mereka kehilangan nutrisi dan kalori.) |
-
|
If one doesn’t drink after doing
exercise, one gets dehydrated.
(Jika orang tidak minum setelah berlatih, orang bakal dehidrasi.) |
?
|
If we burn paper, does it become
ash?
(Jika kita membakar kertas, itu menjadi debu?) |
Pengertian Conditional Sentence Tipe
1
Conditional Sentence Tipe 1 atau
first conditional adalah conditional
sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil)
dari condition (syarat) memiliki kemungkinan untuk terwujud di
masa depan karena condition-nya realistik untuk dipenuhi.
Rumus Conditional Sentence Tipe
1
If di awal kalimat :
If + Condition, result/consequence
|
If + simple present, (
will + bare infinitive)/ imperative
|
If di tengah kalimat
Result/consequence + if +
condition
|
( Will + bare infinitive)/
imperative + if + simple present
|
Contoh kalimat conditional sentence Tipe 1
Kalimat
|
Contoh Kalimat conditional
sentence tipe 1
|
(+)
|
If I have free time, I will go
swimming.
(Jika saya punya waktu luang, saya
akan pergi berenang )
If the bell ring’s I’ll go home
(Jika bel berbunyi, saya akan
pulang kerumah)
If you meet Andy, ask him to call
me. [imperative]
(Jika kamu bertemu Andy, minta dia
hubungi saya )
|
(-)
|
If you don’t finish your homework,
you teacher will be angry
(Jika kamu tidak menyelesaikan
pekerjaan rumahmu, gurumu akan marah)
If he doesn’t come, I won’t be
angry./ Unless he comes, I won’t be angry
(Jika kamu tidak datang, saya
tidak akan marah)
If he comes, I wont be angry
(Jika dia datang, saya tidak akan
marah)
|
(?)
|
If they invite you, will you come
(jika mereka mengundangmu, akankah
kamu datang
|
Pengertian Conditional Sentence Tipe
2
Conditional sentence tipe
2 atau second conditional adalah conditional
sentence yang digunakan ketika result/consequence ( hasil )
dari condition ( syarat ) tidak memiliki atau hanya
sedikit kemungkinan untuk terwujud karena condition-nya tidak mungkin
dipenuhi di masa sekarang ( present unreal situation ) atau condition-nya
sulit untuk dipenuhi di masa depan ( unlikely to happen ).
Rumus Conditional Sentence Tipe 2
If di awal kalimat :
If + Condition, result/consequence
|
If + simple past, would/could/might
+ bare infinitive
|
If ditengah kalimat:
Result/consequence + if +
condition
|
Would/could/might + bare
infinitive/ imperative + if + simple past
|
Negatif if + condition
Rumus : if... not dapat digantikan
dengan unless.
Were Menggantikan Was
Pada conditional sentence tipe 2, were digunakan menggantikan was meskipun subjek yang digunakan merupakan 3rd person pronoun (she, he, it) maupun kata benda tunggal. Hal ini untuk menunjukkan bahwa pengandaiannya benar-benar hanya berupa khayalan semata karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi (present unreal situation).
Pada conditional sentence tipe 2, were digunakan menggantikan was meskipun subjek yang digunakan merupakan 3rd person pronoun (she, he, it) maupun kata benda tunggal. Hal ini untuk menunjukkan bahwa pengandaiannya benar-benar hanya berupa khayalan semata karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi (present unreal situation).
Contoh kalimat Conditional
Sentence Tipe 2
Kalimat
|
Contoh kalimat Conditional
Sentence Tipe 2
|
+
|
If it rained tomorrow, I would
sleep all day.
(Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.)
Fakta:
but I don’t have much hope it will
rain (tapi saya tidak punya cukup keyakinan bahwa besok akan hujan)
If Nisa studied hard, she would
pass.
(Jika Nisa belajar keras, dia akan lulus.)
Fakta:
but Nisa doesn’t study hard (tapi
Nisa tidak belajar keras.)
|
-
|
If Nisa studied hard, she wouldn’t
fail.
(Jika Nisa belajar keras, dia tidak akan gagal.)
If Nisa didn’t study hard, she
would fail. atau Unless Nisa studied hard, she would fail.
(Jika Nisa tidak belajar keras, dia akan gagal.) |
?
|
If Nisa studied hard, would she
pass?
If you were a millionaire, would
you donate my money to charity?
|
Pengertian Conditional Sentence Tipe
3
Conditional sentence tipe
3 atau third conditional adalah conditional
sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari
condition (syarat) tidak ada
kemungkinan terwujud karena condition-nya harus sudah dipenuhi
di masa lalu.
Rumus Conditional Sentence Tipe 3
If di awal kalimat :
If + Condition, result/consequence
|
If + pldast perfect would/should/cou/might
have + past participle
|
If di tengah kalimat :
Result/consequence + if +
condition
|
Would/could/might have + past
participle + past perfect
|
Contoh kalimat Conditional
Sentence Tipe 3
Kalimat
|
Contoh kalimat Conditional
Sentence Tipe 2
|
+
|
If you had remembered to invite
me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)
Fakta:
but you didn’t remember
(tapi kamu tidak ingat)
If I had given the interviewer
really good answers, I might have got a higher position than you.
(Jika saya memberi jawaban yang benar-benar bagus ke pewawancara, saya mungkin memdapatkan posisi yang lebih tinggi dari kamu.)
Fakta:
but I didn’t give really good
answers
(tapi saya tidak memberikan jawaban yang benar-benar bagus) |
-
|
If the waitress had been careful,
she wouldn’t have broken many plates.
(Jika pelayan tersebut hati-hati, dia tidak akan memecahkan banyak piring.)
Fakta:
but the waitress wasn’t careful
(tapi pelayan tersebut tidak hati-hati) |
?
|
If he had asked you for
forgiveness, would you have forgiven him?
(Jika dia meminta maaf kepadamu, akankah kamu memaafkannya?)
Fakta:
but he didn’t ask you for
forgiveness
(tapi dia tidak meminta maaf) |
3. COMPARISONS
Comparison (kalimat perbandingan)
adalah kalimat yang digunakan untuk membandingkan dua noun atau lebih.
Comparison pada umumnya dibuat dengan menggunakan adjective (kata sifat) atau
adverb (kata keterangan) dan kadang-kadang dengan menggunakan noun.
Tipe kalimat perbandingan ada tiga, yaitu: equal comparisons, comparative, dan superlative.
Tipe kalimat perbandingan ada tiga, yaitu: equal comparisons, comparative, dan superlative.
Equal comparison
Equal comparison menyatakan bahwa hal yang dibandingkan adalah sama (tidak berbeda). Polanya adalah sebagai berikut:
Equal comparison menyatakan bahwa hal yang dibandingkan adalah sama (tidak berbeda). Polanya adalah sebagai berikut:
S + verb + as +
|
Adjective
adverb
|
+ As +
|
Noun
pronoun
|
Contoh:
1.
Dadang is as tall as I.
(Dadang sama tingginya dengan saya).
2.
Is
a rose as fragrant as a jasmine? (Apakah sekuntum mawar sama
harumnya dengan sekuntuk melati?).
3.
Dedi
sings as well as his wife. (Dedi bernyanyi sama baiknya dengan
istrinya)
4.
Does Michael Schumacher drive as fast as Valentino
Rossi? (Apakah Michael Schumacher mengendarai (mobil) sama cepatnya dengan
Valentino Rossi?
Note:
·
Bentuk
pronoun yang digunakan setelah as adalah subject pronoun (yaitu:
I, you, they, we, he, she, it). Walaupun dalam conversation, object pronoun
sering digunakan, tetapi dalam standard written English, object pronoun (yaitu:
me, them, us, him, her) tidak boleh digunakan.
Contoh:
1.
Joni
is as clever as she. (Joni sama pintarnya dengan
dia). INCORRECT jika, Joni is as clever as her.
2.
My
brother is as naughty as they. (Kakak saya sama jahilnya dengan
mereka). INCORRECT jika, My brother is as naughty as them.
3.
You
study as frequently as he. (Kamu belajar sama seringnya dengan
dia). INCORRECT jika, You study as frequently as him.
·
Dalam
kalimat negatif, so juga dapat digunakan sebelum adjective atau pronoun;
Dalam hal ini, so menggantikan as yang di awal.
Contoh:
1.
Joni
is not as clever as she = Joni is not soclever
as she. (Joni tidak sepintar dia).
2.
My
brother is not as naughty as they = My brother is
not so naughty as they. (Kakak saya tidak sejahil mereka).
3.
You
don’t study as frequently as he = You don’t
study so frequently as he. (Kamu belajar tidak sesering dia).
Selain
pola di atas, equal comparison juga dapat dinyatakan dengan menggunakan pola
berikut:
S + verb + the same + noun +
as +
|
Noun pronoun
|
Untuk mengaplikasikan pola ini,
nouns harus sinkron dengan adjectivenya. Hafalkan adjectives dan nouns-nya pada
tabel berikut:
Adjective
|
Noun
|
heavy, light (berat, ringan)
wide, narrow (lebar, sempit)
deep, shallow (dalam, dangkal)
long, short (panjang, pendek)
big, small (besar, kecil)
High/tall, short (tinggi, pendek)
|
Weight (berat)
Width (luas)
Depth (kedalaman)
Length (panjang)
Size (ukuran)
Height (tinggi)
|
Contoh:
1.
Budi
is the same weight as she = Budi is as heavy as she.
(Budi sama beratnya dengan dia.
2.
My
teacher is the same height as my brother = My teacher is
as tall as my brother. (Guru saya setinggi kakak saya).
3.
Your
well is the same depth as yours = Your well is as deep as
yours. (Sumurmu sedalam sumur saya).
4.
My
father’s land is the same width as your father’s = My father’s
land is as wide as your father’s. (Lahan bapak saya seluas lahan bapakmu).
5.
These
trees are the same as those. (Pohon-pohon ini sama dengan
pohon-pohon itu).
6.
Canadian
speaks the same language as American does. (Orang Kanada
berbicara bahasa yang sama dengan orang Amerika).
Note: Untuk menyatakan tidak sama
dengan(kebalikan dari the same as), gunakan different from. INCORRECT jika
menggunakan different than.
Contoh:
1.
These
trees are different from those. (Pohon-pohon ini berbeda
dengan pohon-pohon itu).
2.
Indonesian
speaks different language from American does.
(Orang Indonesia berbicara bahasa yang berbeda dengan orang Amerika).
Unequal Comparison
Kebalikan dari equal comparison
adalah unequal comparison. Unequal comparison digunakan untuk membandingkan 2
hal atau lebih, dan hal yang dibandingkan tersebut tidak sama.
Ada dua tipe unequal comparison,
yaitu:
1.
Comparative (kalimat perbandingan tingkat II), jika
hal yang dibandingkan adalah dua (2).
2.
Superlative (kalimat perbandingan tingkat III),
jika hal yang dibandingkan adalah lebih dari dua.
Tulisan
ini khusus membahas cara membuat kalimat comparative (atau kalimat perbandingan
tingkat II), termasuk multiple number comparison dan double comparison, plus
contohnya masing-masing.
Comparative
Dalam membuat kalimat comparative,
perhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
1.
Tambahkan -er di
akhir adjective jika adjective tersebut hanya memiliki 1 atau 2 suku kata.
Contoh: sooner (lebih awal), quieter (lebih sunyi), thicker (lebih tebal), dll.
2.
Gunakan more
+ adjective jika adjective tersebut memiliki 3 suku kata atau lebih.
Contoh: more beautiful (lebih cantik), more important (lebih penting), more
believable (lebih dapat dipercaya), dll.
3.
Gunakan more
+ adjective jika adjective tersebut memiliki akhiran –ful, –ish,
–ous. Contoh: more successful (lebih sukses), more foolish (lebih bodoh),
more cautious (lebih hati-hati), dll.
4.
Gunakan more
+ adjective jika verb3 atau gerund digunakan sebagai adjective.
Contoh: more bored (lebih bosan), more tired (lebih lelah), more interested
(lebih tertarik), more interesting (lebih menarik), more challenging (lebih
menantang), dll
5.
Untuk
adjective yang memiliki 1 suku kata, jika diakhiri dengan satu konsonan
(kecuali x, y, dan z) dan konsonan tersebut diawali dengan satu vowel (huruf hidup),
gandakan konsonan terakhir kemudian tambahkan er. Contoh: hot
– hotter (lebih panas), red – redder (lebih merah), big -bigger (lebih besar),
dll.
6.
Jika
adjective diakhiri dengan konsonan y, ganti y dengan i kemudian
tambahkan er. Contoh: happy – happier (lebih bahagia), dry – drier
(lebih kering), pretty – prettier (lebih cantik).
7.
Hafalkan
irregular comparative dan superlative (kata sifat yang berubah secara tidak
beraturan) berikut:
Adjective
|
Comparative
|
Superlative
|
good (baik)
well (dengan baik)
bad (jelek)
badly (dengan jelek)
far (jauh)
far (jauh)
many (banyak)
much (banyak)
|
better (lebih baik)
better (dengan lebih baik)
worse (lebih jelek)
worse (dengan lebih jelek)
farther (lebih jauh)
further (lebih jauh)
more (lebih banyak)
more (lebih banyak)
|
best (terbaik)
best (dengan terbaik)
worst (terjelek)
worst (dengan terjelek)
farthest (terjauh)
furthest (terjauh)
most (terbanyak)
most (terbanyak)
|
Note: Akhiran -er memiliki arti yang sama
dengan more; Keduanya tidak boleh digunakan secara bersamaan. INCORRECT jika
menuliskan: more better, more prettier, more hotter, etc.
Pola untuk unequal comparison adalah
sebagai berikut:
S
+ verb/be
|
adjective + er)
(adverb + er)
(more + adjective/adverb)
(less + adjective/adverb)
|
Than
|
Noun
Subject Pronoun
|
Note:
1.
Hanya
ada beberapa adverb yang bisa ditambahkan –er, yaitu: fast – faster (dengan
lebih cepat), soon – sooner (dengan lebih awal), hard – harder (dengan lebih
keras/giat), late – later (lebih belakangan).
2.
Pada
umumnya adverb dibuat dengan menambahkan –ly pada adjective (i.e.
adjective+ly). Dalam hal ini, gunakan more + adverb. Contoh: more
carefully (dengan lebih hati-hati), more loudly (dengan lebih nyaring), more
cunningly (dengan lebih cekatan), etc.
3.
Gunakan
subject pronoun setelah than.
Contoh:
1.
Your
grade is higher than mine. (Nilai kamu lebih tinggi dari
nilai saya).
2.
Today
is hotter than yesterday. (Hari ini lebih panas dari
kemarin).
3.
This
sofa is more comfortable than the other one. (Sofa ini
lebih nyaman dengan sofa yang satunya lagi).
4.
He
speaks English more fluently than I. (Dia berbicara
bahasa Inggris lebih fasih dari saya).
5.
Nowadays,
being a good person is less important than being
a rich man. (Belakangan ini, menjadi orang baik kalah penting daripada menjadi
orang kaya).
6.
Your
idea is more interesting than mine. (Ide kamu lebih menarik
dibandingkan dengan ide saya).
7.
She
was more interested in studying speaking than learning
grammar. (Dia dulu lebih tertarik belajar speaking dibanding belajar tata
bahasa).
Tingkat perbandingan dalam unequal
comparison dapat dipertegas dengan menambahkan far atau much, seperti
pada pola berikut:
S + verb
|
far
much
|
(adjective + er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less + adverb)
|
than
|
Noun
Subject Pronoun
|
Contoh:
1.
Toni’s
car is far more expensive thanmine. (Mobil Toni jauh lebih mahal
dibandingkan dengan mobil saya)
2.
Today
is far hotter than yesterday. (Hari ini jauh lebih panas dibandingkan
dengan kemarin)
3.
This
sofa is far more comfortable than the other. (Sofa ini jauh
lebih nyaman dengan sofa satunya lagi).
4.
He
speaks English far more fluently than I. (Dia berbicara
bahasa Inggris jauh lebih fasih dibandingkan dengan saya)
5.
A
tiger runs much faster than a rabbit. (Seekor harimau lari jauh lebih
cepat dibandingkan dengan seekor kelinci).
Noun juga dapat digunakan dalam
comparison. Determiners yang digunakan tergantung pada apakah nouns dapat
dihitung atau tidak. Gunakan many atau few jika
diikuti oleh countable nouns, dan gunakan much atau little jika
diikuti oleh uncountable noun.
S + verb + as
|
many
much
little
few
|
noun + as
|
Noun
Subject Pronoun
|
Multiple number comparison
Perbandingan dengan menggunakan
multiple number, seperti a half (separuh), twice atau two times (dua kali),
trice atau three times (tiga kali), five times (5 kali), dst, mengikuti pola
berikut:
S + verb + multiple number + as
|
much
many
|
noun + as
|
Noun
Subject Pronoun
|
Ingat: much diikuti oleh
non-countable noun, sedangkan many diikuti oleh countable noun.
Contoh:
1.
Taufik
Higayat has won three times as many champioships as Sony Dwi
Kuncoro. (Taufik Hidayat telah memenangkan kejuaraan 3 kali lebih banyak
dibandingkan dengan Sony Dwi Kuncoro).
2.
My
friend has a half as many CDs as I. (Jumlah CD yang
dimiliki teman saya adalah setengah dari jumlah CD yang saya punya).
3.
Canada
has a thousand times as much fresh water as Indonesia.
(Canada punya air tawar 1000 kali lebih banyak dibandingkan dengan Indonesia).
Double comparison
Dalam double comparison, baik main
clause (pokok kalimat) maupun subordinate clause (anak kalimat) menggunakan
comparative (unequal comparison). Perhatikan pola berikut:
The
|
(adjective+er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less +adverb)
|
S +verb, the
|
(adjective+er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less +adverb)
|
S + verb
|
Contoh:
1.
The
longer the durian tree grows, the better it produces. (Semakin lama pohon
durian itu tumbuh, semakin baik dia berproduksi).
2.
The
higher the oil price is, the more miserable the Indonesian people are. (Semakin
tinggi harga minyak, semakin menderita penduduk Indonesia).
3.
The
more frequently we study, the higher our grades will be. (Semakin sering kita
belajar, akan semakin tinggi nilai kita).
Dalam unequal comparison,
kata than dapat diganti dengan phrase of the two, dengan
mengikuti pola berikut:
S + verb + the
|
(adjective+er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less +adverb)
|
of the two + (plural noun)
|
Note: Phrase of the two +
(plural noun) juga dapat diletakan sebelum main clause, tetapi jangan lupa
menyisipkan tanda koma. setelah phrase tersebut. Plural noun bersifat optional
(bisa ada bisa juga tidak ada). Plural noun biasanya dihilangkan jika pembaca
atau lawan bicara sudah tahu apa yang dibandingkan.
Contoh:
1.
Robby
is the bigger of the two dogs. (Robby lebih
besar dari kedua anjing tersebut). Karena yang dibandingkan sudah diketahui
oleh lawan bicara, kata dogs setelah phrase of the two dapat
dihilangkan, sehinga kalimatnya menjadi : Robby is the bigger of
the two.
2.
Of
the two students, Rommy is the smarter. (Dari kedua siswa
tersebut, Rommy lebih pintar). = Of the two, Rommy is thesmarter.
3.
Of
the two, this book is the easier
to study. (Dari kedua (buku), buku ini lebih gampang dipelajari).
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar